Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Benarkah Nasionalisme itu Bukan Kekufuran?

Sebelum sampai pada kesimpulan, kufur atau tidaknya nasionalisme, memang terlebih dahulu kita harus menyepakati defenisinya. Dengan demikian diharapkan kejelasan fakta ide yang menjadi pembahasan. Seandainya pun tidak terjadi kesepakatan defenisi, maka minimal, memahami proses lahirnya kesimpulan bahwa nasionalisme itu kufur. Nasionalisme Sebagai Puncak Pengabdian Nasionalisme menurut Hans Kohn (dalam Ziauddin Sardar, Rekayasa Masa Depan Islam, 1986) adalah suatu keadaan pada individu dimana dia merasa bahwa pengabdian yang paling tinggi adalah untuk bangsa dan tanah air. Dengan defenisi tersebut, Nasionalisme mengunggulkan dan mengutamakan kebangsaan sekaligus menomorduakan paham lain, termasuk aqidah dan syariat Islam. Bagi seorang nasionalis bangsa adalah segala-galanya. Tidak ada yang lebih penting dalam hidupnya kecuali meraih kejayaan dan membela bangsanya. Maka tidak aneh, apabila kepentingan nasional terganggu, maka faham atau ide lain (termasuk aqidah dan sy...

Aqidah Islam, Persoalan Hidup Dan Mati

Gambar
Sunday, 21 December 2008 Bagaimanapun juga Islam harus dihadapi, karena semua yang menguntungkan Islam di Kepulauan ini akan merugikan kekuasaan Belanda… Kristenisasi merupakan faktor penting dalam proses penjajahan (Alb C. Kruyt (tokoh Nederlands bijbelgenootschap) dan OJH Graaf van Limburg Stirum) " Man Baddala dinahu faqtuluhu" (Barang siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia), demikian sabda Rosulullah saw. Hadist ini ditujukan pada muslim yang telah memeluk agama Islam ,kemudian murtad. Adapun bagi yang non muslim tetap berlaku prinsip "laa ikroha fiddin" (tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam). Kenapa Islam sangat tegas terhadap orang yang murtad yang keluar dari Islam? Aqidah Islam ini merupakan persoalan pokok, mendasar, bahkan merupakan persoalan hidup dan mati. Syekh Taqiyuddin an Nabhani dalam kitab an Nidhomul Islam men...